Selasa, 23 Desember 2014

Persahabatan Seorang Kekasih

Ini tentang sesosok pria yang pernah Lia temui di akhir tahun yang lalu. Dia yang hadir degan sebuah pertemanan yang sulit di artikan, hingga akhirnya Lia jatuh hati pada seseosok pria itu. Sebut saja Randy , sesosok pria yang menarik menurut Lia. Setiap hari mereka selalu bersama , Lia adalah seorang mahasiswa baru dikampus Randy. Sedangkan Randy adalah kakak senior dari Lia. Mereka bertemu ketika sedang duduk santai di UKM Fotografi di kampus, semenjak itu mereka menjadi dekat  dan bertemu setiap harinya.
Semakin hari kedekatanya semakin menjadi-jadi, hingga rumor tentang kedekata mereka menyebar. Lia pun semakin hari semakin tersugesti oleh rumor-rumor tersebut, ditambah sikap Randy yang selalu baik padanya. Membuat Lia memiliki perasaan yang berbeda terhadap Randy.

“Lia, sedang apa kau? Hujan turun sangat deras, nanti kau sakit, masuklah!” kata itu yang selalu randy ucapkan ketika melihat Lia sedang duduk duduk di teras UKM. Randy selalu memperlihatkan kekhawatiranya pada Lia, dan membuat Lia semakin nyaman ketika ada didekatnya.

“Hari ini hujan turun lagi, dan aku masih di sini bersamanya, sosok lelaki yang sering kutemui saat senja menunjukan wajahnya, aku masih belum percaya , dia selalu ada disini menemaniku, menegurku, dan membuat tawa di bibirku. Entah ini hari hujan yang keberapa, tapi sepanjang hujan turun dia selalu menemaniku” Gumam Lia dalam hati  sembari memandang wajah Randy sembunyi-sembunyi"

Lia adalah sesosok wanita yang ceria, dan cerewet, dia hanya akan diam saat dia sedang marah, atau sedang sakit. Dia sebenarnya pemalas tapi dia selalu melawan rasa malasnya dan menjadi rajin.
--------------------------------------------------------- ***------------------------------------------------------------
Waktu terus berjalan, bulan demi bulan telah mereka lewati, Lia dan Randy tetap saja bersama, semua kedekatanya membuat seluruh teman temanya beranggapan jika mereka adalah sepasang kekasih.  Tak ada sanggahan tak ada bantahan dari kedua belah pihak, namun juga tak ada kepastian.

“Randy, seluruh teman – teman beranggapan jika kau dan aku adalah sepasang kekasih, mengapa hatiku selalu gemetar saat mendengar kalimat itu? Sebenarnya apa yang kurasakan? Apa aku tlah jatuh cinta padamu?”

Lia masih ingat jelas kalimat yang randy katakan saat jalan-jalan di taman minggu lalu ,

“Lia, PDKT itu masa yang paling menyenangkan , kita akan selalu berusaha mengejar dia, selalu penasaran sama jawaban dari pertanyaan kita, selalu penasaran bagaimana perasaan dia, itu menyenangkan, aku ingin seperti itu”

“Jelas sekali dalam kalimat itu jika dia tidak ingin memiliki hubungan sebagai sepasang kekasih, mengapa sepertinya aku ingin dia menjadikanku kekasih? Pemikiran bodoh apa ini?”

Berkali kali lia menanyakan pertanyaan yang tak ada jawaban ini, dia selalu melakukannya saat berbagai macam pertanyaan muncul dari teman-temanya, dia hanya bisa menjawabnya dengan senyuman dan kemudian pergi.

“Randy, sampai kapan aku harus seperti ini?, bisa kah kau jelaskan?”

Tiba-tiba Randy datang menghampiri Lia yang hampir mengeluarkan air mata.

“Lia, kenapa kau? Menangis kah?”
“emm.. a.. ee.. tidak, menangis ? ah .. bisa saja kau ini, mataku lelah seharian ini di depan monitor terus” Jawab Lia mengelak

“sungguh ? makan yuk , pasti kau sedang lapar, kali ini aku teraktir, aku sedang bahagia”

Lia menggangguk.

“Bukankah kau selalu meneraktirku, hanya untuk membuatku senang kau selalu mengatakan kalimat itu” gumam lia dengan wajah sinis.
----------------------------------------------------------- ***----------------------------------------------------------

Kali ini wajah Randy berbeda dari biasanya, dia nampak riang gembira, penuh semangat, Lesung pipinya membuat Lia enggan berhenti memandang Randy dan mendengarkan cerita randy dengan seksama. Tiba-tiba mata Lia berkaca-kaca mendengar cerita dari Randy, nafsu makan Lia berkurang, perasaan yang berbunga-bunga tiba-tiba berubah menjadi gersang, setelah mendengar cerita randy

... Lia, dengarkan aku , kau sahabat terbaikku, wanita yang aku sayangi setelah ibukku, kau tau?  tadi pagi aku bertemu lagi dengan Nuri, seorang wanita yang aku cintai sejak SMA dulu, aku senang bertemu denganya, dan dia sepertinya senang bertemu denganku, aku juga .... “

Lia tiba-tiba memotong cerita Randy “ Kak, sebentar aku ingin ke kamar mandi” Sela Lia menahan air mata yang hampir jatuh.

“ Kenapa harus seperti ini? Kenapa rasanya sakit sekali? Bodohnya aku , ternyata selama ini aku hanya dianggap sebagai sahabatnya? Tapi kenapa aku harus kecewa dengan anggapan itu ? sahabat ? bukankah lebih baik seperti ini saja ”

Lia berusaha menenangkan perasaanya yang kacau sendiri, diapun menyeka seluruh air matanya dan segera membasuh mukanya dengan air. Segera ia kembali ke tempat duduk restoran tadi.

“Ah.. kau lama sekali, tak sabar aku mau cerita”
“Iya, tiba-tiba tadi kebelet banget kak” jawab Lia dengan wajah sedih yang di sembunyikan.
Randy adalah seorang lelaki yang kurang bisa melihat komunikasi nonverbal dari seorang lelaki, bisa di bilang dia kurang peka, tapi sebenarnya dia sangat peka terhadap Lia, hanya saja kepekaanya tertutup oleh keinginan yang semu.

“Lia kau tau kan betapa senangnya aku ? aku akan menuruti kemauanmu seminggu ini?
“haha iya kak, sepertinya seminggu ini aku tidak ingin kemana-mana, dan hanya ingin membaca buku” jawab lia

“ haha, ah aku akan belikan novel kesukaan kamu, biar kamu semangat”
"setidaknya ini akan membuatmu tersenyum bahagia Lia, aku akan pergi sebentar" gumam Randy dalam hati

Lia mengangguk.
---------------------------------------------------------- ***-----------------------------------------------------------

Keesokan harinya Randy menjemputku kekampus, dia membawa setumpuk novel dari darwis penulis kesukaanku. Senang rasanya, dia selalu berusaha membutku senang, walaupun aku hanya sahabat menurutnya.
Hari ini masih seperti biasanya, teman-teman masih saja menghujaniku dengan pertanyaan tentang hubungan kami, dan kali ini aku bisa menjawab dengan tegas, jika kami adalah seorang “Sahabat”
Randy semakin hari semakin menjauh dari Lia, dan Lia hanya bisa diam menerima segalanya. Lia lebih memilih sibuk dengan novel-novel yang diberikan oleh Randy, itu membuat Lia sedikit melupakan perasaanya terhadap Randy.
Sebulan berlalu, entah ini sudah keberapa ratus lembar novel yang dibaca oleh Lia, namun Lia tak kunjung berhenti memikirkan Randy, Randy yang sekarang telah memiliki kekasih membuat Lia semakin tak bisa dekat dengan Randy, rasa rindu, rasa ingin bertemu Lia harus segera menghapusnya.

“Senja, bisanya kau akan hadir saat senja menampakkan wajahnya, kini senja hanya datang sendiri tanpa kau, dan aku mulai merasa kehilanganmu, Randy awalnya aku tak yakin jika aku mencintaimu, tapi kini aku benar-benar yakin jika mencintaimu”

Lia segera berangkat kekampus dengan diantar supirnya, sesampainya dikampus Lia langsung menuju kelas tanpa mampir ke UKM terlebih dahulu.

“ ssssttt, Lia.. Liaa “
“Sepertinya ada yang sedang berbisik memanggilku”
“ Heyyy, gadisku .. aku kangen kamu tau? Kemana saja kau sebulan ini?” teriak Randy mengagetkan Lia

Seketika seluruh teman-teman Lia memandang ke arah Lia dan Randy “ ah , kalian pacaran ya?” tanya teman Lia
Randy pun acuh, tak menjawab satu kata pun, dan segera menarik tangan lia kedepan kelas

“Apa-apan sih kak? Aku sedang tak ingin diganggu!” jawab Lia ketus
“Kamu kenapa sih ? akhir-akhir ini kau menghindar dariku, bahkan aku tak bisa menghubungimu, rumahmu selalu tertutup dan satpam selalu bilang kau tak ingin di ganggu, kau ini kenapa? Aku mengkhawatirkanmu?”
“Sudah, aku tak ingin kau khawatir padaku lagi !” jawab lia acuh dan pergi meninggalkan randy
“Lia.. dengarkan aku , aku ingin menjelaskan sesuatu padamu?” teriak Randy
Lia tak menjawab satu katapun, dan segera berlari pergi.

Randy semakin bingung dengan sikap Lia yang berubah, Randy perlahan mulai merasa kehilangan Lia.

“Apa karena aku bercerita soal Nuri dia menjadi seperti ini? Padahal aku mau bercerita jika Nuri memang senang bertemu denganku dan aku senang bertemu denganya, namun lebih senang lagi di kau selalu ada di sisiku Lia,dan kenapa aku menyebutmu sahabat ? karena itu lebih menyenangkan dari pada menjadi sepasang kekasih” Sesal Randy

----------------------------------------------------------- ***---------------------------------------------------------

6 Bulan berlalu, kini Lia semakin dikenal banyak orang, banyak lelaki yang ingin dekat dengan Lia namun Lia tak tertarik sedikitpun terhadap mereka, Lia masih belum bisa melupakan perasaanya pada Randy. Walaupun 6 bulan mereka tak bertemu dan tak berkomunikasi sedikitpun, itu tak membuat perasaan Lia berkurang.
Senja di taman komplek perumahan Lia menjadi saksi bisu pertemuan mereka selanjutnya. Lia yang tiba-tiba jatuh dari sepedanya memrebut perhatian randy yang sedang bermain bersama keponakanya.
“Lia .. kau tak apa? Bagaimana kabarmu?” tanya Randy
Randy menjulurkan tanganya dan membantu Lia bangun, Lia masih belum sadar jika dia adlah Randy yang dia kenal dulu.
Lia terbangun, seketika matanya berkaca-kaca melihat sesosok lelaki berlesung pipi yang selama ini menghilang.
Kak Randy .. ini kak Randy?” Tanya Lia tak percaya
“Iya , Ini Randy , lelaki yang kau acuhkan di lorong gedung FISIP 6 bulan yang lalu” jawab Randy
Randy menggendong Lia duduk di bangku taman , di bawah pepohonan yang rindang. Percakapan serius pun dimulai

“Lia, maafkan aku dulu membuatmu bertanya-tanya tanpa jawaban, sebenarnya dulu aku ingin bicara jika aku memang senang bertemu Nuri, tapi lebih senang lagi jika kau selalu di sisiku Lia”

Mata Lia berkaca-kaca mendengar perkataan Randy “ Tapi sebagai sahabat kah? ” jelas Lia
“ Iya gadisku, sebagai sahabat aku ingin kita bersahabat, aku suka dengan persahabatan ini, tanpa ada batasan, bebas, tanpa adanya gengsi, tanpa ada embel-embel kekasih atau apalah, yang jelas, jika aku akan menjadikanmu kekasih, maka kau akan ku jadikan kekasih halalku Lia” jelas Randy

Perkataan Randy seketika membuat Lia menangis haru, alangkah bahagianya Lia mendengar perkataan tersebut. Ternyata selama ini asumsi Lia salah. Menjadi seorang sahabat bukan berarti akhir dari segalanya. Yang menjadi akhir adalah menjadis seorang kekasih, kekasih yang akhirnya berhenti dan menjadi sebuah kenangan saja.

1 komentar: