Ini tentang sesosok pria yang
pernah Lia temui di akhir tahun yang lalu. Dia yang hadir degan sebuah
pertemanan yang sulit di artikan, hingga akhirnya Lia jatuh hati pada seseosok
pria itu. Sebut saja Randy , sesosok pria yang menarik menurut Lia. Setiap hari
mereka selalu bersama , Lia adalah seorang mahasiswa baru dikampus Randy.
Sedangkan Randy adalah kakak senior dari Lia. Mereka bertemu ketika sedang
duduk santai di UKM Fotografi di kampus, semenjak itu mereka menjadi dekat dan bertemu setiap harinya.
Semakin hari kedekatanya semakin
menjadi-jadi, hingga rumor tentang kedekata mereka menyebar. Lia pun semakin
hari semakin tersugesti oleh rumor-rumor tersebut, ditambah sikap Randy yang
selalu baik padanya. Membuat Lia memiliki perasaan yang berbeda terhadap Randy.
“Lia, sedang apa kau? Hujan turun
sangat deras, nanti kau sakit, masuklah!” kata itu yang selalu randy ucapkan
ketika melihat Lia sedang duduk duduk di teras UKM. Randy selalu memperlihatkan
kekhawatiranya pada Lia, dan membuat Lia semakin nyaman ketika ada didekatnya.
“Hari ini hujan turun lagi, dan
aku masih di sini bersamanya, sosok lelaki yang sering kutemui saat senja
menunjukan wajahnya, aku masih belum percaya , dia selalu ada disini
menemaniku, menegurku, dan membuat tawa di bibirku. Entah ini hari hujan yang
keberapa, tapi sepanjang hujan turun dia selalu menemaniku” Gumam Lia dalam
hati sembari memandang wajah Randy
sembunyi-sembunyi"
Lia adalah sesosok wanita yang
ceria, dan cerewet, dia hanya akan diam saat dia sedang marah, atau sedang
sakit. Dia sebenarnya pemalas tapi dia selalu melawan rasa malasnya dan menjadi
rajin.
---------------------------------------------------------
***------------------------------------------------------------
Waktu terus berjalan, bulan demi
bulan telah mereka lewati, Lia dan Randy tetap saja bersama, semua kedekatanya
membuat seluruh teman temanya beranggapan jika mereka adalah sepasang kekasih. Tak ada sanggahan tak ada bantahan dari kedua
belah pihak, namun juga tak ada kepastian.
“Randy, seluruh teman – teman beranggapan
jika kau dan aku adalah sepasang kekasih, mengapa hatiku selalu gemetar saat
mendengar kalimat itu? Sebenarnya apa yang kurasakan? Apa aku tlah jatuh cinta
padamu?”
Lia masih ingat jelas kalimat
yang randy katakan saat jalan-jalan di taman minggu lalu ,
“Lia, PDKT itu masa yang paling
menyenangkan , kita akan selalu berusaha mengejar dia, selalu penasaran sama
jawaban dari pertanyaan kita, selalu penasaran bagaimana perasaan dia, itu
menyenangkan, aku ingin seperti itu”
“Jelas sekali dalam kalimat itu
jika dia tidak ingin memiliki hubungan sebagai sepasang kekasih, mengapa
sepertinya aku ingin dia menjadikanku kekasih? Pemikiran bodoh apa ini?”
Berkali kali lia menanyakan pertanyaan
yang tak ada jawaban ini, dia selalu melakukannya saat berbagai macam
pertanyaan muncul dari teman-temanya, dia hanya bisa menjawabnya dengan
senyuman dan kemudian pergi.
“Randy, sampai kapan aku harus
seperti ini?, bisa kah kau jelaskan?”
Tiba-tiba Randy datang
menghampiri Lia yang hampir mengeluarkan air mata.
“Lia, kenapa kau? Menangis kah?”
“emm.. a.. ee.. tidak, menangis ?
ah .. bisa saja kau ini, mataku lelah seharian ini di depan monitor terus”
Jawab Lia mengelak
“sungguh ? makan yuk , pasti kau
sedang lapar, kali ini aku teraktir, aku sedang bahagia”
Lia menggangguk.
“Bukankah kau selalu
meneraktirku, hanya untuk membuatku senang kau selalu mengatakan kalimat itu”
gumam lia dengan wajah sinis.
-----------------------------------------------------------
***----------------------------------------------------------
Kali ini wajah Randy berbeda dari
biasanya, dia nampak riang gembira, penuh semangat, Lesung pipinya membuat Lia
enggan berhenti memandang Randy dan mendengarkan cerita randy dengan seksama. Tiba-tiba
mata Lia berkaca-kaca mendengar cerita dari Randy, nafsu makan Lia berkurang,
perasaan yang berbunga-bunga tiba-tiba berubah menjadi gersang, setelah
mendengar cerita randy
“... Lia, dengarkan aku , kau sahabat
terbaikku, wanita yang aku sayangi setelah ibukku, kau tau? tadi pagi aku bertemu lagi dengan Nuri,
seorang wanita yang aku cintai sejak SMA dulu, aku senang bertemu denganya, dan
dia sepertinya senang bertemu denganku, aku juga .... “
Lia tiba-tiba memotong cerita
Randy “ Kak, sebentar aku ingin ke kamar mandi” Sela Lia menahan air mata yang
hampir jatuh.
“ Kenapa harus seperti ini? Kenapa
rasanya sakit sekali? Bodohnya aku , ternyata selama ini aku hanya dianggap
sebagai sahabatnya? Tapi kenapa aku harus kecewa dengan anggapan itu ? sahabat
? bukankah lebih baik seperti ini saja ”
Lia berusaha menenangkan
perasaanya yang kacau sendiri, diapun menyeka seluruh air matanya dan segera
membasuh mukanya dengan air. Segera ia kembali ke tempat duduk restoran tadi.
“Ah.. kau lama sekali, tak sabar
aku mau cerita”
“Iya, tiba-tiba tadi kebelet
banget kak” jawab Lia dengan wajah sedih yang di sembunyikan.
Randy adalah seorang lelaki yang
kurang bisa melihat komunikasi nonverbal dari seorang lelaki, bisa di bilang
dia kurang peka, tapi sebenarnya dia sangat peka terhadap Lia, hanya saja
kepekaanya tertutup oleh keinginan yang semu.
“Lia kau tau kan betapa senangnya
aku ? aku akan menuruti kemauanmu seminggu ini?
“haha iya kak, sepertinya
seminggu ini aku tidak ingin kemana-mana, dan hanya ingin membaca buku” jawab
lia
“ haha, ah aku akan belikan novel
kesukaan kamu, biar kamu semangat”
"setidaknya ini akan membuatmu tersenyum bahagia Lia, aku akan pergi sebentar" gumam Randy dalam hati
"setidaknya ini akan membuatmu tersenyum bahagia Lia, aku akan pergi sebentar" gumam Randy dalam hati
Lia mengangguk.
----------------------------------------------------------
***-----------------------------------------------------------
Keesokan harinya Randy
menjemputku kekampus, dia membawa setumpuk novel dari darwis penulis
kesukaanku. Senang rasanya, dia selalu berusaha membutku senang, walaupun aku
hanya sahabat menurutnya.
Hari ini masih seperti biasanya,
teman-teman masih saja menghujaniku dengan pertanyaan tentang hubungan kami,
dan kali ini aku bisa menjawab dengan tegas, jika kami adalah seorang “Sahabat”
Randy semakin hari semakin
menjauh dari Lia, dan Lia hanya bisa diam menerima segalanya. Lia lebih memilih
sibuk dengan novel-novel yang diberikan oleh Randy, itu membuat Lia sedikit
melupakan perasaanya terhadap Randy.
Sebulan berlalu, entah ini sudah
keberapa ratus lembar novel yang dibaca oleh Lia, namun Lia tak kunjung
berhenti memikirkan Randy, Randy yang sekarang telah memiliki kekasih membuat
Lia semakin tak bisa dekat dengan Randy, rasa rindu, rasa ingin bertemu Lia
harus segera menghapusnya.
“Senja, bisanya kau akan hadir
saat senja menampakkan wajahnya, kini senja hanya datang sendiri tanpa kau, dan
aku mulai merasa kehilanganmu, Randy awalnya aku tak yakin jika aku
mencintaimu, tapi kini aku benar-benar yakin jika mencintaimu”
Lia segera berangkat kekampus
dengan diantar supirnya, sesampainya dikampus Lia langsung menuju kelas tanpa
mampir ke UKM terlebih dahulu.
“ ssssttt, Lia.. Liaa “
“Sepertinya ada yang sedang
berbisik memanggilku”
“ Heyyy, gadisku .. aku kangen
kamu tau? Kemana saja kau sebulan ini?” teriak Randy mengagetkan Lia
Seketika seluruh teman-teman Lia
memandang ke arah Lia dan Randy “ ah , kalian pacaran ya?” tanya teman Lia
Randy pun acuh, tak menjawab satu
kata pun, dan segera menarik tangan lia kedepan kelas
“Apa-apan sih kak? Aku sedang tak ingin diganggu!” jawab Lia ketus
“Kamu kenapa sih ? akhir-akhir
ini kau menghindar dariku, bahkan aku tak bisa menghubungimu, rumahmu selalu
tertutup dan satpam selalu bilang kau tak ingin di ganggu, kau ini kenapa? Aku mengkhawatirkanmu?”
“Sudah, aku tak ingin kau
khawatir padaku lagi !” jawab lia acuh dan pergi meninggalkan randy
“Lia.. dengarkan aku , aku ingin menjelaskan
sesuatu padamu?” teriak Randy
Lia tak menjawab satu katapun,
dan segera berlari pergi.
Randy semakin bingung dengan
sikap Lia yang berubah, Randy perlahan mulai merasa kehilangan Lia.
“Apa karena aku bercerita soal
Nuri dia menjadi seperti ini? Padahal aku mau bercerita jika Nuri memang senang
bertemu denganku dan aku senang bertemu denganya, namun lebih senang lagi di
kau selalu ada di sisiku Lia,dan kenapa aku menyebutmu sahabat ? karena itu
lebih menyenangkan dari pada menjadi sepasang kekasih” Sesal Randy
-----------------------------------------------------------
***---------------------------------------------------------
6 Bulan berlalu, kini Lia semakin
dikenal banyak orang, banyak lelaki yang ingin dekat dengan Lia namun Lia tak
tertarik sedikitpun terhadap mereka, Lia masih belum bisa melupakan perasaanya
pada Randy. Walaupun 6 bulan mereka tak bertemu dan tak berkomunikasi
sedikitpun, itu tak membuat perasaan Lia berkurang.
Senja di taman komplek perumahan
Lia menjadi saksi bisu pertemuan mereka selanjutnya. Lia yang tiba-tiba jatuh
dari sepedanya memrebut perhatian randy yang sedang bermain bersama
keponakanya.
“Lia .. kau tak apa? Bagaimana kabarmu?”
tanya Randy
Randy menjulurkan tanganya dan
membantu Lia bangun, Lia masih belum sadar jika dia adlah Randy yang dia kenal
dulu.
Lia terbangun, seketika matanya
berkaca-kaca melihat sesosok lelaki berlesung pipi yang selama ini menghilang.
“Kak Randy .. ini kak Randy?”
Tanya Lia tak percaya
“Iya , Ini Randy , lelaki yang
kau acuhkan di lorong gedung FISIP 6 bulan yang lalu” jawab Randy
Randy menggendong Lia duduk di
bangku taman , di bawah pepohonan yang rindang. Percakapan serius pun dimulai
“Lia, maafkan aku dulu membuatmu
bertanya-tanya tanpa jawaban, sebenarnya dulu aku ingin bicara jika aku memang
senang bertemu Nuri, tapi lebih senang lagi jika kau selalu di sisiku Lia”
Mata Lia berkaca-kaca mendengar
perkataan Randy “ Tapi sebagai sahabat kah? ” jelas Lia
“ Iya gadisku, sebagai sahabat
aku ingin kita bersahabat, aku suka dengan persahabatan ini, tanpa ada batasan,
bebas, tanpa adanya gengsi, tanpa ada embel-embel kekasih atau apalah, yang
jelas, jika aku akan menjadikanmu kekasih, maka kau akan ku jadikan kekasih
halalku Lia” jelas Randy
Perkataan Randy seketika membuat
Lia menangis haru, alangkah bahagianya Lia mendengar perkataan tersebut. Ternyata
selama ini asumsi Lia salah. Menjadi seorang sahabat bukan berarti akhir dari
segalanya. Yang menjadi akhir adalah menjadis seorang kekasih, kekasih yang
akhirnya berhenti dan menjadi sebuah kenangan saja.
bagus baget :')
BalasHapusest berkaca-kaca iki mata :*