Jumat, 07 November 2014

Seperti senja, Dia datang sebentar, seperti itu


Sore ini senja hadir dengan bentuk terindahnya, aku baru saja turun dari lantai 2 kantorku, melihat kearah barat, seperti yang kulakukan dulu. Kenangan tentangnya msih saja belum teruaraikan dengan baik, sepersekian menit aku teringat sebuah masa lalu yang dulunya ku anggap indah, seorang lelaki yang hadir saat senja menampakkan wajah terbaiknya. Namun senja cepat berlalu seperti dia, hadir dengan indah dan berlalu begitu saja. Secepat senja seperti itu ..




Senja pergi .... menghilang ..... dan digantikan malam..



Malam berbeda ..
Malam ini aku berjalan dipinggiran jalan raya yang penuh dengan lalu lalang kendaraan yang lewat, suara klakson, knalpot yang berisik, cara berkendara yang unik-unik, lampu kota yang keren, angin malam.. semua indah untuk diamati. Satu dua orang juga ikut berjalan melewati pinggiran jalan kota. Sejenak aku duduk di barisan para pedagang kaki lima, melihat orang-orang yang sedang beristirahat sejenak dari kepenatan lalu lintas kota. Tiba-tiba aku teringat sosok lelaki senja itu, seperti lalu lintas kota, seperti itu dia beraktifitas, sibuk. Adakalanya dia ingin berhenti seperti orang orang itu, di barisan pedagang kaki lima, entah pedagang mana yang dia pilih. Yang jelas saat menemukan pedagang kaki lima yang cocok. Dia akan berhenti disitu. Tidak setiap hari tapi akan sering.

Tak usah khawatir saat kau menyukai senja dan dia pergi dengan cepatnya, masih ada malam, dia takkalah indahnya, dan malam tak mungkin berlalu secepat itu. Aku tau senja dan malam memang berbeda,  tapi mereka sama indahnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar