Jumat, 31 Oktober 2014

Inspirasi dan menulis



“Menulis” ya .. aku suka menulis saat aku sedih, aku sangat menyukainya.
aku suka menulis , karena dengan tulisan aku mampu mengekspresikan perasaanku yang bermacam-macam ini, sedih, senang, bahagia, takut, kecewa, semua lebih suka aku tulis, aku adalah orang yang sangat sulit mengekspresikan perasaanku, entah mengapa ? atau mungkin aku sangat sangat takut membuat orang lain merasa bersalah dengan perkataanku yang kurang tersampaikan dengan baik.
Banyak orang berkata, jika wanita terlalu berlebihan dalam mengekpresikan kesedihanya, ya memang wanita selalu seperti itu. Mungkin aku juga termasuk didalamnya. Hehe walaupun seperti itu dan banyak orang mencibirnya, wanita selalu saja melakukanya. Saya sendiri heran mengapa wanita masih saja melakukanya.
Saat di hadapkan dengan sebuah masalah, semua orang akan merasa sedih, dan lelaki adalah orang yang sangat mudah menyingkirkan kesedihanya, namun itu tak berlaku bagi wanita, dia sangat sulit walaupun dia sudah melakukan apa yang lelaki lakukan, seperti bersenang senang, mencari kesibukan lain, dan masih banyak lainya, itu hanya berlaku sebagai penunda kesedihan saja, setelah sendiri wanita tak mampu lagi mengelaknya. Hehe itulah wanita..
Sedih menurutku adalah sebuah anugrah, itu membuatku lebih dekat dengan tuhan YME , iya.. aku menganggap bahwa ini adalah jawaban dari doa-doaku ketika aku meminta didekatkan padaNYA.
Aku pernah terluka, iya .. terluka .. namun bukan siapa-siapa pelakunya. Aku yang melukai diriku sendiri, aku yang membuat diriku jatuh dalam lingkaran luka. Kata ayah saat kamu memulai mengolah perasaan, ada dua hal yang akan terjadi, kamu akan terluka atau kamu akan melukai. Itu sebuah pilihan hehe. Yes, that true .. J
Wanita selalu menangis saat terluka, aku juga melakukanya hehe  mereka seperti itu sebagai bentuk komunikasi nonverbal kala komunikasi verbalnya tak dihiraukan, karena mereka ingin diperhatikan, mereka ingin dimengerti, mereka ingin dihargai sebagai wanita sebagai orang yang pernah lelaki janjikan bahagia , namun kenyataanya lelaki kurang bisa melihat perasaan mereka. Lelaki menganggap wanita adalah makluk penuh aturan penuh pertimbangan, penuh permintaan,  Namun itu tak berarti lelaki yang salah, bukan ? bisa jadi itu karena wanita terlalu cepat menentukan pilihanya ya.. saat wanita merasa tertarik dengan lelaki, dia tak akan pernah melihat resiko yang akan terjadi nantinya, yang dia tau hanya dia dan lelaki itu harus bersatu tanpa berfikir apakah memang itu pria yang benar-benar dia pilih ? sejauh mana dia berkorban ? jangan-jangan hanya kau yang berkorban ?
Banyak hal yang aku lewati selama 19 tahun ini, sendirian, terluka, bahagia, susah, senang, hingga aku menjadi seorang yang dewasa lebih awal, tapi masih saja banyak pertanyaan yang tidak bisa terjawab.
Saya pernah membaca sebuah artike di hipwee.com dia pernah berkata “sampai dimana batas kesabaran untuk cintamu yang tulus? Yakin cintamu akan selalu seperti itu”
Pertanyaan itu selalu mengganggu logikaku? cinta yang tulus ? kesabaran ? entah itu yang seperti apa? Mencintai seseorang dalam diam atau bersabar untuk bertahan ?
Yah, mungkin aku akan menemukan jawaban dari pertanyaan itu suatu saat nanti. Seperti jawaban Rumus phytagoras yang aku pelajari saat SD dan aku baru memahaminya ketika aku sudah SMP.
Seperti inilah saat aku Sedih, aku menulis , menyimpulkan sebuah kejadian yang mungkin bisa dijadikan pelajaran hidup. Mengekspresikan rasa sedihku dalam tulisan , dan menuliskan bentuk kalimat-kalimat penenang. itu membuatku lebih tegar :)


ini aku , Bagaimana dengan mu ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar