“Menulis” ya
.. aku suka menulis saat aku sedih, aku sangat menyukainya.
aku suka
menulis , karena dengan tulisan aku mampu mengekspresikan perasaanku yang
bermacam-macam ini, sedih, senang, bahagia, takut, kecewa, semua lebih suka aku
tulis, aku adalah orang yang sangat sulit mengekspresikan perasaanku, entah
mengapa ? atau mungkin aku sangat sangat takut membuat orang lain merasa
bersalah dengan perkataanku yang kurang tersampaikan dengan baik.
Banyak orang
berkata, jika wanita terlalu berlebihan dalam mengekpresikan kesedihanya, ya
memang wanita selalu seperti itu. Mungkin aku juga termasuk didalamnya. Hehe
walaupun seperti itu dan banyak orang mencibirnya, wanita selalu saja
melakukanya. Saya sendiri heran mengapa wanita masih saja melakukanya.
Saat di
hadapkan dengan sebuah masalah, semua orang akan merasa sedih, dan lelaki
adalah orang yang sangat mudah menyingkirkan kesedihanya, namun itu tak berlaku
bagi wanita, dia sangat sulit walaupun dia sudah melakukan apa yang lelaki
lakukan, seperti bersenang senang, mencari kesibukan lain, dan masih banyak
lainya, itu hanya berlaku sebagai penunda kesedihan saja, setelah sendiri
wanita tak mampu lagi mengelaknya. Hehe itulah wanita..
Sedih
menurutku adalah sebuah anugrah, itu membuatku lebih dekat dengan tuhan YME ,
iya.. aku menganggap bahwa ini adalah jawaban dari doa-doaku ketika aku meminta
didekatkan padaNYA.
Aku pernah
terluka, iya .. terluka .. namun bukan siapa-siapa pelakunya. Aku yang melukai
diriku sendiri, aku yang membuat diriku jatuh dalam lingkaran luka. Kata ayah
saat kamu memulai mengolah perasaan, ada dua hal yang akan terjadi, kamu akan
terluka atau kamu akan melukai. Itu sebuah pilihan hehe. Yes, that true .. J
Wanita
selalu menangis saat terluka, aku juga melakukanya hehe mereka seperti itu sebagai bentuk komunikasi
nonverbal kala komunikasi verbalnya tak dihiraukan, karena mereka ingin
diperhatikan, mereka ingin dimengerti, mereka ingin dihargai sebagai wanita
sebagai orang yang pernah lelaki janjikan bahagia , namun kenyataanya lelaki
kurang bisa melihat perasaan mereka. Lelaki menganggap wanita adalah makluk
penuh aturan penuh pertimbangan, penuh permintaan, Namun itu tak berarti lelaki yang salah, bukan
? bisa jadi itu karena wanita terlalu cepat menentukan pilihanya ya.. saat
wanita merasa tertarik dengan lelaki, dia tak akan pernah melihat resiko yang
akan terjadi nantinya, yang dia tau hanya dia dan lelaki itu harus bersatu
tanpa berfikir apakah memang itu pria yang benar-benar dia pilih ? sejauh mana
dia berkorban ? jangan-jangan hanya kau yang berkorban ?
Banyak hal
yang aku lewati selama 19 tahun ini, sendirian, terluka, bahagia, susah,
senang, hingga aku menjadi seorang yang dewasa lebih awal, tapi masih saja
banyak pertanyaan yang tidak bisa terjawab.
Saya pernah
membaca sebuah artike di hipwee.com dia pernah berkata “sampai dimana batas
kesabaran untuk cintamu yang tulus? Yakin cintamu akan selalu seperti itu”
Pertanyaan
itu selalu mengganggu logikaku? cinta yang tulus ? kesabaran ? entah itu yang
seperti apa? Mencintai seseorang dalam diam atau bersabar untuk bertahan ?
Yah, mungkin
aku akan menemukan jawaban dari pertanyaan itu suatu saat nanti. Seperti jawaban
Rumus phytagoras yang aku pelajari saat SD dan aku baru memahaminya ketika aku
sudah SMP.
Seperti
inilah saat aku Sedih, aku menulis , menyimpulkan sebuah kejadian yang mungkin
bisa dijadikan pelajaran hidup. Mengekspresikan rasa sedihku dalam tulisan , dan menuliskan bentuk
kalimat-kalimat penenang. itu membuatku lebih tegar :)
ini aku , Bagaimana
dengan mu ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar