Apa kabarmu tuan gingsul? Baikah ?
bagaiamana dengan kisah
barumu ? semoga kau baik-baik saja.
Pagi ini tiba-tiba aku teringat kamu, kamu
ingat ? dulu ucapan itu selalu aku kirim untukmu lewat pesan singkat, yang mungkin
sekarang sudah kau hapus.
Ohyaa, bagaimana aktifitas barumu ? aku dengar kau sudah
menyelesaikan PKM yang membuatmu susah tidur itu hehe, selamat yaa..
Si kecil yang lucu bagaimana? Pasti semakin hari semakin
cantik.
Entah ini beberapa minggu setelah kita berpisah, aku jarang
menemuimu lagi. Kau juga jarang tampak di kampus, bahkan di UKM yang dulu aku
dan kamu sering bertemu hehe. Taukah kamu, sekrang UKM mendadak seperti rumah
horor, sepi sunyi ditinggal penghuninya haha.
Cerita kau dan aku pun sudah berubah, seperti hubungan kita.
Padahal aku berharap kita masih bisa berteman, ya .. hanya untuk sekedar bertegur
sapa, saling melempar senyum, seperti pertama kali kita bertemu. Apalah artinya
sebuah status, semua sama menurutku, berpisah, berteman atau pacaran, aku tetap
mengenalmu tetap ingin berteman denganmu.
Sekarang kau benar benar berbeda, aku masih ingat saat bersimpangan
denganmu sepertinya kau menampakkan wajah malas, bagaikan bertemu guru
matematika yang galak saja, menolehpun enggan. Aku tak mengerti dengan bahasa
tubuhmu, apa kau jengkel ? malas ? benci ? malu ? ah sulit untukmu
mengartikanya.
Aku tau kau sangat jengkel ataupun malu saat teman-teman
yang lain membullymu, aku minta maaf jika hubungan kita ternyata membuatmu
tidak nyaman hehe.
Kau tau, setelah kata menyakitkan yang kau kirim lewat BBM
itu membuatku harus bekerja lebih keras lagi, mengusir rasa marah, mengusir
rasa rindu, menahan tangis, ah.. seandainya hati ini buatan manusia mungkin
hatiku tlah rusak hehe , aku kadang masih belum terima dengan penyelesaian yg
hanya di BBM , melihat betapa berkesanya saat kau menyatakan cinta padaku.
Kau tuan yang pertama kali menjadikan aku gugup, malu,
senang, bingung di hadapan banyak orang, tiba-tiba kini kau dingin, ah aku
kurang bisa memahami bahasa tubuhmu yang seperti itu.
Beberapa minggu kemarin, seperti saat aku mencuri2 pandangan
di balik tanganku, kini aku bersembunyi dibalik tanganku pula menyembunyikan
airmata saat mengingat indahnya kebersamaan kita dulu. Seperti saat pertama ku
tuliskan berjuta cerita pendek yang indah , kini aku juga melakukannya lagi.
Cerita dan kenangan tentangmu selalu menginspirasiku, entah baik ataupun buruk,
selalu menarik untuk di tulis.
Aku menulis ini sebagai salam perpisahan yang belum sempat
aku ucap dengan lisan, mengingat betapa sibuknya kau dengan dunia barumu, aku
tak ingin merusaknya. Aku juga ingin bertrimakasih atas proses pendewasaan ini,
aku sekarang jadi mengerti bagaimana aku harus bersikap. Hehe
Terimkasih untuk hal hal baru yang kau kenalkan padaku, rasa
resah, cemburu, marah, sedih, kesan pertama masuk bioskop, membuat eksperimen
lucu, menganalisa segala hal tentangmu, mencari tau bagaimana kamu, di bully
teman-temanmu,hahaha dan hal hal aneh lainya.
Kau lelaki yang selalu muncul dikala senja menampakkan
wajahnya, aku betrimakasih untuk proses ini, mungkin kini kau telah merubah
seluruh rasamu padaku , bisakah kau ajarkan padaku juga? Walaupun sekarang aku
sudah mulai sedikit lupa dengan rasaku , tetap saja terasa sulit .
Masih ingatkah saat LKMT, di bawah air terjun kau membantuku
naik kau menjulurkan tanganmu untukku, ah.. itu kenangan terbaik menurutku hehe
Apalagi saat ulang tahunmu, malu, takut, sedih.. semua jadi satu. Kau ingat betapa konyolnya
aku saat itu. Hahaha
Beribu quote , motivasi, artikel , ah semua kubaca dan aku
tak juga menemukan jawaban dari perasaan ini.
Entah apa yang kau ceritakan pada teman temanmu, dan
definisi yg mereka berikan tentang kau dan aku, tetap saja semua kebenaran
hanya ada d hatimu dan hatiku. Aku tak akan mempercayai mereka.
Cerpen yang dulu aku tulis , aku berharap kau masih
menyimpanya, sebagai bukti jika kita pernah bersama, jadi tak ada alasan kita
harus saling membenci, atau berjauhan seperti ini. Tenang saja, aku pandai
berperang melawan rasa. Aku tak akan meminta kau kembali atau meminta kau
mencitaiku lagi. Aku Cuma ingin berteman seperti pertama kita bertemu.
Ohyaa.. aku berharap, kau lebih bisa menghargai wanita, kau
calon pemimpin, tegaslah terhadap perasaanmu tegaslah terhadap pasanganmu,
berbaiklah, untuk kesibukanmu aku berharap kau bisa membaginya. aku sudah
seperti emak emak saja yah.. haha.. hanya itu pesanku.
Jika kau sedang susah, sedih, aku siap jadi pendengarmu ,
tak usah malu, anggap saja aku adalah sahabat barumu. Dan tenang saja, saat ini
aku sudah menemukan seseorang yang baru sebagai pengganti kesepianku. Dia seorang
yang pendiam, unik, seorang seniman. Sebagian lukaku tlah terobati olehnya. Jadi
kau jangan takut perasaanku kembali terulang. Karena aku tak berkeinginan
mengulangnya. Katanya cukup di buat sebuah pelajaran kehidupan saja J
Mungkin cukup sampai sini saja tulisan ini, terimkasih untuk
kenanganya, terimakasih untuk kejutan di ulang tahunku, terimakasih sudah
mewujudkan impian ku. Dan terimakasih untuk kesempatan memilikimu. Semoga kau
menemukan wanita impianmu, dan semoga aku lekas melupakan sisa sisa perasaanku
padamu.