Kamis, 14 Agustus 2014

Tuan Pemberi Kenangan Indah

Aku mencintai dia, seseorang yang berwajah dewasa dan berpostur pendek..
Seseorang yang memilik pemikiran yang beda denganku..
Seseorang yang lebih nyaman ketika bersama teman-temanya..
Aku memilihnya.. ya.. aku memilihnya dengan segala resiko yang akan terjadi
Nantinya..
Aku faham itu, dan aku tetap saja memilihnya..
Aku tau pasti akan ada luka, akan ada tangis, akan ada bahagia, akan ada perubahan, akan ada kecewa dan akan ada pelajaran kehidupan nantinya.
Kini aku terluka.. tapi aku tak pantas untuk terluka..
Kini aku terluka  ... Semakin hari semakin perubahan itu terlihat nyata..
Tapi lukaku tak boleh menjadi nyata.. Karena aku yang memilihnya..
Menyesal .. ? tentu.. aku hanya manusia biasa, perasaan itu pasti ada..
Tapi penyesalan bukanlah akhir dunia, ini akan menjadi awal yang baik untuk bahagia..
Menangis .. ? tentu.. tak ada wanita tegar tanpa tangisan.. tapi tangisan ini bukan sekedar tangisan..
Ini adalah sebuah tangisan ketegaran..
Ya.. akan banyak presepsi nantinya , jelek, buruk, baik, semua pasti ada ?  tapi itulah manusia selalu mempresepsikan semua hanya berdasarkan apa yang mereka lihat.. dan mereka dengar.. tanpa  mengerti maksut aslinya ..
tak akan ada yang mengetahui maksut yang sebenarnya kecuali allah ta’ala ..
aku yakin luka yang berahir perpisahan ini akan menjadi awal yang baik untuk sebuah lembaran baru..
aku yakin perpisahan ini akan menjadi pelajaran yang baik untuk sebuah kisah baru ..
dan aku yakin.. ini bukan akhir dari segalanya..
terimakasih untuk tuan yang beberapa bulan kemarin telah memberiku banyak ujian kesabaran dan ketegaran..
terimkasih untuk semua kejutan dan semua perhatian yang kau berikan selama ini..
terimakasih untuk airmata ketegaran ini.. terimakasih untuk proses yang akan kulewati ini..
kau sungguh baik hati.. 

semoga.. semoga kau bahagia dengan kisah yang baru.. 

*tuan pemberi kenangan*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar