Laman

Jumat, 16 Mei 2014

Sindiran bijak



·           Sejak kapan semua orang mampu membaca fikiran kita, mengerti setiap gerak gerik kita, dan dengan santainya kita menunggu mereka menghampiri kita,  bukankah kita sangat benci menunggu, kenapa kita tak menjadi sang bijaksana, yang memulai duluan, dan menyelesaikanya.


·           Bagaimana mungkin kita minta diperhatikan, jika kita tidak pernah peka. Ingat tuhan itu adil J
·           Lantas siapa yang bodoh, ketika kita menanam luka dan marah saat mengunduhnya.
·           Pernahkah kamu berfikir, saat teman-teman yang lain mengingatkanmu, memberikan contoh kepadamu, kemudian mendiamkanmu, apakah kamu masih egois menyalahkan mereka? Lantas mengapa mereka semua menjauhimu ?
·           Apakah itu kebanggaanmu? Menyelesaikan masalah dengan menulis kekesalanmu di media sosial, dan berharap mereka tersindir kemudian meminta maaf kepadamu ? kamu salah besar ! itu akan membuat teman-teman yang lain tau dan semakin menjauhimu ! Dewasalah 
·           Coba kamu mengalah, dan ikhlaskan semua yang membuatmu terluka, kamu akan merasakan ketenangan yang luar biasa, bukankah orang yang hebat adalah orang yang selalu menyalahkan diri sendiri sebelum menyalahkan orang lain 
·           Hal yang paling sulit adalah melawan diri sendiri 
·           Kamu pernah meminta tuhan untuk di jadikan orang yang dewasa, lantas saat tuhan mengabulkan do’amu , kenapa kamu jadi menyalalahkan tuhan !
·           Oke , kamu terluka, semua orang juga pernah terluka, jadi jangan merasa paling terluka dan meminta semua orang memahamimu.
·           Sekarang siapa yang salah saat kesuksesan menjauh darimu, bukankan tuhan telah menyajikan guru, buku, majalh, tv, dan alam semesta ini 
·           Sudahlah , tidak ada orang yang membuat anda bahagia seperti persahabatan.
·           Oke itu caramu agar terlihat dominan, tapi perhatikan sekitarmu, jangan kamu injak-injak :)
·           Sahabat adalah dia yang selalu mengikhlaskan diri memahami segala kekurangan sahabatnya, tak hanya itu terkadang juga harus mengingatkan, memberi efek jera contohnya 
·           Tak perlu banyak tingkah menjadi dominan, cukup bersikap natural saja
·           Bagaimana kamu bisa memahami tuhan, jika ketetapanya saja kau ingkari ?
·           Seharusnya kamu bisa peka, kenapa tuhan menciptakan orang baik, jahat, cantik, jelek, kaya, miskin, warna hijau, merah, dll, semua untuk kamu fahami dan dijadikan pedoman hidup , bukan untuk di caci, dihina dan di ingkari.
·           Hanya karena kamu lebih keren, lebih modis, lebih gaul, bukan berarti kamu punya hak untuk merendahkan mereka,  Kecuali kamu absen pelajaran PKN seumur hidup !
·           Ya, memang terjadi banyak penyimpangan dalam kehidupan, mereka seperti itu bukan tanpa sebab, lebih baik berfikir menanggulanginya dari pada merendahkan mereka di media sosial ataupun public, pernah belajar agama kan ?
"Mildaryya"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar